Bisnis, Jakarta - Kementerian Pertanian menggenjot 1 juta hektar penanaman jagung di tengah kebun sawit. Setelah menanam jagung di tengah kebun sawit milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II, Sumatera Utara. Menteri Pertanian Amran Sulaiman kembali melakukan tanam perdana jagung di PTPN V Kebun Sei Galuh.

Baca : Perizinan Yacht Dipermudah, Kapal Wisata Melonjak 2.000 Unit

"Program penananam itu harus menjadi program berlanjut di PTPN V. Jangan sampai rumput lebih banyak tumbuh di tengah-tengah kebun sawit," tutur dia di siaran pers, Ahad 19 Februari 2017.

Baca : Batik Indonesia Pikat Warga San Fransico

Program integrasi sawit - jagung seluas 1 juta hektar merupakan salah satu strategi pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan. Salah satu komitmen pemerintah adalah agar tak ada lagi impor jagung sepanjang tahun ini.

"Jika berhasil, setiap hektare lahan memproduksi 1 ton, maka akan menghasilkan 5 juta ton. Tahun lalu, kita dapat menekan impor 3 juta ton, artinya kita menghemat devisa Rp10 triliun," imbuhnya. Dengan demikian, Amran berharap tahun ini tidak ada impor jagung.

Dirut PTPN V, Berlino Mahendra Santosa, menyampaikan saat ini lahan yang siap penananaman seluas 200 hektar dan pada Mei mendatang akan dilakukan penanaman seluas 500 hektar. Setiap tahun di kebun PTPN V ada program replanting seluas 5.000 hektar per 6 bulan.

Jika tingkat produktivitas 1 ton per hektar, maka akan menghasilkan kontribusi yang cukup dan signifikan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Dalam kegiatan tersebut juga diserahkan bantuan berupa benih jagung jenis hibrida varietas NT-104 untuk luas lahan kebun 700 hektar, serta benih cabai sebanyak 5.000 benih.

BISNIS.COM