Metro, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan, normalisasi Sungai Ciliwung harus dilaksanakan untuk menyelesaikan permasalahan banjir. Dengan begitu, pembebasan lahan 700 meter sepanjang bantaran sungai, mulai dari jembatan Bukit Duri sampai Komplek Perumahan Garuda perlu dilakukan.

"Ini pasti kita bongkar, tinggal tunggu rumah susun. Enggak ada pilihan," ujar Ahok saat meninjau Komplek Garuda di Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Senin, 20 Februari 2017.

Baca juga:

Ahok Jamin SMAN 8 Tak Bakal Terkena Banjir Lagi, Faktanya...
SMAN 8 Bukit Duri Banjir 70 Sentimeter, Siswa Diliburkan


Komplek Garuda berada di belakang dan samping gedung SMA Negeri 8 yang terendam banjir setinggi 70 sentimeter pada Kamis, 16 Februari 2017.

Pada 28 November 2016, Ahok meminta kepada tim pemenangan pasangan Basuki-Djarot,  untuk mensosialisasikan program yang telah tercapai selama dirinya menjadi Gubernur Jakarta.

Salah satunya penangangan banjir yang selalu melanda SMA 8, ketika Bendung Katulampa di Bogor berada dalam status siaga dua. "Sekarang kan nggak ada cerita lagi SMA 9 banjir," kata Ahok ketika itu.  
 
Nyatanya, pada Kamis, 16 Februari 2017 pukul 02.00 sekolah menengah atas unggulan di Jakarta itu terendam air setinggi 70 sentimeter di dalam kelas dan 1 meter di halaman sekolah.   Kepala SMAN 8 akhirnya meliburkan siswanya.

Menurut Ahok, untuk mencegah terulangnya banjir di SMA 8,  seluruh rumah yang dibangun di bantaran Sungai Ciliwung, khususnya di Komplek Garuda, perlu direlokasi.

Masalahnya, ujar Ahok, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum menyiapkan rumah susun yang digunakan sebagai rumah pengganti bagi warga Komplek Garuda. Hingga saat ini, Ahok masih mencari metode ganti rugi yang sesuai.

"Belum tentu (memberikan uang dan warga mencari kontrakan sementara). Itu harus cari dasarnya apa, bisa enggak seperti itu. Kalau enggak bisa, ya harus tunggu rumah susun," ujarnya.

Ahok mengaku membatalkan kerja sama dengan kontraktor yang mengurus pembangunan rumah susun lantaran tidak memberikan hasil yang maksimal.

Simak juga:

Jakarta Tergenang, Anies Baswedan: Kirain Udah Bebas Banjir
Ahok: Normalisasi Kali Solusi Mendesak Banjir Jakarta
Blusukan di Bukit Duri, Anies Akan Relokasi Warga


Dari data Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI  (Oktober 2016) tercatat sejumlah pembangunan rumah susun yang dihentikan. Antara lain 200 unit di Rusun Cakung Barat, 300 unit di Rusun Jalan Bekasi KM 2, 300 unit di Rusun Marunda, dan 400 unit di Rusun Rawa Bebek.

Kepala Puskesmas Bukit Duri Sondang M. L. Gaol mengungkapkan, warga Bukit Duri yang terserang penyakit tuberkulosis (TBC) mencapai 15 orang dalam sehari.

"Penyakit TBC memang cukup tinggi terutama di Bukit Duri," kata Sondang.  Penyebabnya karena warga tinggal di lokasi yang lembap dan padat. Penyakit ini dapat ditularkan, melalui udara, air liur, dan penggunaan alat makan yang sama.

LANI DIANA | UWD