Metro, Jakarta - Kepala Stasiun Klimatologi Dramaga Dedi Sucahyono menjelaskan wilayah Bogor dan sekitarnya telah memasuki puncak periode musim hujan tahun 2016-2017. Kesimpulan itu berdasarkan pantauan citra satelit dan data lapangan.

"Terdapat curah hujan ekstrim dengan durasi lebih panjang yang disertai angin kencang yang terjadi di wilayah Bogor dan sekitarnya," kata Dedi Sucahyono, Senin 20 Februari 2017.  

Baca juga:Banjir di Cipinang Melayu, Turap Kali Sunter Kurang 2 Km

Hujan itu seringkali terjadi sepanjang hari dari pagi hingga malam. Menurut Dedi, kondisi curah hujan yang cukup ekstrim di Jabodetabak dan hampir merata di seluruh daerah di Jawa Barat khususnya wilayah Bogor.

"Masyarakat harus lebih waspada karena curah hujan yang sangat ekstrim ini akan terjadi hingga satu bulan mendatang,  tepatnya hingga awal Maret mendatang," kata dia.

Simak juga:

Atasi Banjir, Anies: Pemerintah & Warga Harus Duduk bersama
Banjir di Cipinang, Ahok: Normalisasi Sungai Baru 40 Persen


Menurutnya, kondisi hujan ekstrim ini diperkirakan akan kembali lagi pada bulan April hingga Mei mendatang. Saat itu cuaca memasuki musim transisi atau peralihan musim dari penghujan ke musim kemarau.  

"Cuaca ekstrim bahkan disertai angin kencang dan sambaran petir, diperkirakan juga akan terjadi saat memasuki masa transisi atau pancaroba,  karena kondisi peralihan dari musim hujan ke kemarau," katanya.

M SIDIK PERMANA